Tips & Trik Sukses Menulis Skripsi Thesis dan Menghadapi Ujian Seminar Sidang Proposal Skripsi Thesis
Mengerjakan thesis itu menyebalkan. Sungguh. Bagi saya yang bingungan, grasa-grusu, panikan dan kelamaan mikir, nulis thesis itu siksaan tersendiri. Apalagi proses penulisan thesis kali ini berbeda dengan penulisan skripsi dulu. Seingat saya, waktu saya menulis skripsi, kedua pembimbing saya menuntun langkah demi langkah yang saya lalui. Setiap kebingungan kecil saya konsultasikan kepada keduanya. Berbeda halnya dengan menulis thesis. Saat menulis thesis, supervisor thesis akan menantang logika dan intelejensi kita sedemikian rupa. Mendorong kita untuk mandiri dalam berpikir, melakukan manajemen waktu yang baik serta menuntut penulisan yang sempurna. Proses pembimbingan lebih ke arah diskusi dan ujian kecil. Semua pertanyaan dikembalikan lagi ke saya. Agak frustasi sih.. Apalagi aku ni bingungan. Huhuhu.. Untungnya semuanya bisa terlalui dan hari ini thesis saya disetujui untuk ujian. Alhamdulillah.. *sambil deg2an*
Kalimat apa yang paling sering diutarakan oleh mahasiswa ketika menjelang detik-detik akhir akan meninggalkan kampus tempat mereka menimbah ilmu??
Kayaknya saat ini lagi musim ujian skripsi kali ya..??
Kayaknya saat ini lagi musim ujian skripsi kali ya..??
Teringat pada saat aku mengalami hal seperti ini dan di saat itu pula bertepatan dengan di bulan Ramadhan seperti sekarang ini, lagi gencar-gencarnya persiapan untuk maju ke meja sidang..
Mau dalam keadaan puasa udah gak peduli, rasa capek pun bercampur jadi satu menahan rasa lapar dan haus ketika itu. Tapi, hikmah dibalik pengorbananku waktu itu telah membuahkan hasil..Alhamdulillah..
Mau dalam keadaan puasa udah gak peduli, rasa capek pun bercampur jadi satu menahan rasa lapar dan haus ketika itu. Tapi, hikmah dibalik pengorbananku waktu itu telah membuahkan hasil..Alhamdulillah..
Tentunya rekan-rekan yang telah melewati tahap ini, pasti punya banyak kenangan terindah sampai terpahitpun di alaminya..
Seperti apa sih persiapan mereka menjelang hari-H nya??
Seperti apa sih persiapan mereka menjelang hari-H nya??
Sibuk ngurus sana-sini… dari pagi hingga malam stand by di kampus…
Mulai mengajukan judul, belum dengan penolakan berkali-kali…
Pengajuan tempat Penelitian, itupun sering mengalami penolakan dari tempat yang ingin diajukan penelitian, otomatis judulpun harus diganti kembali.
Mulai mengajukan judul, belum dengan penolakan berkali-kali…
Pengajuan tempat Penelitian, itupun sering mengalami penolakan dari tempat yang ingin diajukan penelitian, otomatis judulpun harus diganti kembali.
Belum lagi dengan pembagian pembimbing dari kampus…
Sampai dengan penyusunan awal proposal, perbaikan sampai berpuluh-puluh kali, mencari pembimbing yang tak jelas keberadaannya, untuk perbaikan dan Permohonan ACC untuk bisa maju ke seminar proposal.. ini baru langkah awal, setelah itu penyusunan Skripsi sampai Ujian Meja…
Yang namanya manusia biasa pasti di hantui rasa ketakutan, belum lagi orang tua telah siap menunggu kita…
Andaikan kita tidak lulus ujian, apa yang orang tua rasakan…kekecewaan..pengorbanan materi…
Nah, di saat itu pula rasa deg-degan menghantui kita sepanjang perjalanan itu, kadang gak tidur semalaman hanya hanya untuk memperjuangkan tugas akhir kita.
Tapi, entah gimana rasanya meluapkan rasa kelegahan ketika kita sudah keluar dari tempat tersebut.
Sampai dengan penyusunan awal proposal, perbaikan sampai berpuluh-puluh kali, mencari pembimbing yang tak jelas keberadaannya, untuk perbaikan dan Permohonan ACC untuk bisa maju ke seminar proposal.. ini baru langkah awal, setelah itu penyusunan Skripsi sampai Ujian Meja…
Yang namanya manusia biasa pasti di hantui rasa ketakutan, belum lagi orang tua telah siap menunggu kita…
Andaikan kita tidak lulus ujian, apa yang orang tua rasakan…kekecewaan..pengorbanan materi…
Nah, di saat itu pula rasa deg-degan menghantui kita sepanjang perjalanan itu, kadang gak tidur semalaman hanya hanya untuk memperjuangkan tugas akhir kita.
Tapi, entah gimana rasanya meluapkan rasa kelegahan ketika kita sudah keluar dari tempat tersebut.
Ok, di sini aku gak bermaksud menakut-nakuti kamu-kamu yang berstatus sebagai mahasiswa-mahasiswi, yang sebentar lagi bakal melewati masa itu. Toh, itu kan tujuan akhir kalian, yang jelas hadapi dengan kesabaran, usaha dan berdo’a tentunya. Semua itu, akan terlewati sampai tujuan.
Nah, berikut aku beri sedikit penjelasan mengenai apa sih proposal ataupun skripsi itu…??
Kita mulai dengan Proposal yah…
Kita mulai dengan Proposal yah…
Proposal
Proposal dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Karena baru berupa rencana maka proposal bisa diterima, diperbaiki, atau diganti. Sedangkan teknis sistematika proposal sendiri bisa berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya. Ada kampus yang menghendaki proposal penelitian memuat Bab I – III, ada juga kampus yang menghendaki sistematika proposal berbeda dengan sistematika skripsi/tesis sebenarnya.
Tapi umumnya, proposal penelitian harus memuat hal-hal pokok seperti latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, penelitian rujukan, kerangka teoritis dan kerangka pemikiran, hipotesis (jika ada), metodologi berupa desain, sampel, waktu dan tempat, teknik pengumpulan dan analisis data.
Mengapa harus membuat proposal?
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005:8) berpendapat seperti ini :
“proposal penelitian merupakan sebuah rencana tertulis yang akan diikuti dengan kegiatan nyata. Proposal penelitian ini masih bersifat rancangan yang masih bisa berubah. Walaupun demikian, proposal atau usulan penelitian yang sudah mengandung isi sistematika peneltiian yang akan dilakukan sebagai cermin dari kualitas penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti (mahasiswa) bersangkutan”
Jadi..ketika seseorang sudah dapat menyusun proposal dengan baik..maka dapat dipastikan bahwa 50% penelitian sudah terselesaikan.
BEDA SIDANG PROPOSAL DENGAN SEMINAR PROPOSAL
Ada kampus yang menggunakan istilah sidang proposal dan ada yang menggunakan istilah seminar proposal.
kayak kampus aku dulu lebih ke Seminar Proposal sih!
kayak kampus aku dulu lebih ke Seminar Proposal sih!
Berikut Perbedaaannya adalah:
Pada setting Sidang :
Umumnya dilakukan selama 45-90 menit. Mahasiwa biasanya berhadapan dengan 3 – 4 dosen (dua penguji dan dua pembimbing). Mahasiswa memaparkan proposal 10 – 15 menit. Pertanyaan setiap dosen penguji biasanya berkisar antara 10 – 15 menit.
Pada Setting Seminar Proposal :
Pada setting seminar, mahasiswa yang akan mengajukan proposal dikumpulkan bersama-sama (dalam ruang seminar). Setiap anggota seminar diperbolehkan bertanya. Dosen di sini ditempatkan sebagai moderator sekaligus penguji yang akan memberikan saran-saran perbaikan.
APA YANG AKAN DITANYAKAN PADA SAAT SIDANG/SEMINAR PROPOSAL
Ada beberapa poin masalah yang akan ditanyakan meliputi :
Latar belakang masalah dan rumusan masalah
Apakah permasalahan penelitian di dukung oleh teori (relevansi teori dengan masalah penelitian)
Metodologi (sampel, objek, instrumen penelitian, teknik analisis)
Pemaparan dan penguasaan materi proposal.
TIPS MENGHADAPI UJIAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Siapkan mental:
Tidak ada penelitian yang sempurna, pasti ada kekurangannya, hubungi pembimbing dan pakar statistic secara regular. Memang di kita proposal penelitian “menyeramkan” tapi maksudnya untuk kesempurnaan penelitian. Jangan lupa tujuan penguji adalah menguji bukan membantai anda- kalau untuk membantai adalah sangat mudah yaitu dengan memberikan pertanyaan yang sangat sulit. Sering mengikuti ujian proposal dari senior anda akan menudahkan anda
2. Siapkan makalah sbb: ( sebagian dari ini tidak semuanya berlaku pada Universitas atau Perguruan Tinggi)
a. Judul jangan pakai singkatan, sederhana sehingga jelas hubungan antara variable bebas dan tergantung
b. Pendahuluan meliputi Latar Belakang seperti magnitude masalah, kronologis dan alternative solusi lain
c. Pokok Permasalahan, Batasan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan – ini inti dari penelitian. Research question akan menentukan judul, tujuan, hipotesis, kerangka konsep, metode, variable dsb
d. Tinjauan Pustaka membahas tentang Kerangka Pikir, kerangka Teori, secara detail variable bebas, variabel tergantungnya serta hubungannya
e. Kerangka konseptual harus menggambarkan penyakit secara keseluruhan dan variabel yang diteliti serta hubungannya. Harus jelas mana yang diteliti dan mana yang tidak diteliti. Kerangka konsep harus berisi penjelasan jangan hanya gambar
f. Metode Penelitian meliputi Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Sumber Data, Alat dan Bahan, Tahapan Penelitian, Jadwal Penelitian.
g. Randomisasi dan blinding akan menambah bobot penelitian secara signifikan. Blinding ini akan ditanyakan oleh tim etik (ethical clearance)
h. Definisi operasional harus menjelaskan variable dan singkatan. Singkatan bisa dimasukkan dalam lembar tersendiri yang berisi daftar singkatan
i. Rencana Dummy table harus ditulis dan jenis datanya sudah diperkirakan sehingga metode statistiknya bisa direncanakan
j. Cara menuliskan daftar pustaka menurut sistem mana
k. Mohon perbahasaan diperhatikan. Jangan menulis kalimat terlalu panjang, potong dengan titik atau koma atau dash
3. Persiapan Presentasi:
a. Ingat waktu hanya 20 menit
b. Jangan lebih dari 20 slide
c. Huruf ppt harus maksimal 5-6 ke kanan, 5-6 ke bawah, font 24, arial atau times new roman dengan kombinasi warna yang sesuai
d. Ingat cara presentasi: introduksi, Rumusan Masalah, Tujuan, Tinjauan pustaka, kerangka pikir atau konseptual, Hipotesis, metode, dan rencana dummy table
e. Kaji kira-kira yang ditanyakan apa? Siapkan jawaban yang singkat, kalau nggak tahu jawab sejujurnya. Tapi ingat yang paling tahu penelitian ini adalah anda dan pembimbing anda. Sebagian besar penguji dari malahan akan bertanya mengenai yang generik. Jangan sampai tidak tahu apa yang akan anda teliti
f. Pertanyaan paling sering muncul adalah:
i. Masalah nya apa (ada di pendahuluan dan Research question)
ii. Judul
iii. Pengertian variabel
iv. Hubungan antara variable
v. Kerangka konseptual
vi. Metode- pelajarai jenis-jenis metode sesuai tujuan penelitian
vii. Statistic – jenis data- rasio, ordinal, interval sehingga membutuhkan statistic yang mana
viii. Koreksi mengenai perbahasaan
ix. Koreksi untuk cara penulisan
g. Latihan di depan kaca, teman-teman anda atau di depan pembimbing
4. Setelah maju ada 2 kemungkinan lulus dan tidak lulus atau lulus dengan perbaikan. Sebagian besar masuk dalam kriteria lulus dengan perbaikan. Bila masuk kriteria ini, mohon pertanyaan atau usulan yang muncul dijawab dan disampaikan jawabnnya ke masing-masing penguji Anda tersebut.
Beberapa pertanyaan seputar ujian skripsi yang biasa dihadapi mahasiswa, diantaranya sebagai berikut:
Kalau kita tidak bisa jawab pertanyaan dari dosen penguji, kita harus diam saja atau bilang lupa /tidak tahu/ atau jawab rada ngaco yg penting jawab, atau gimana ??
Bagaimana menghadapi dosen yang tukang “bantai” apa harus dilawan atau didiamkan saja alias manut saja dan mengikuti apa yang diinginkan sang penguji ataukah melawan saja?
Untuk menghadapi sidang haruskah dengan “super serius” atau tetap “keep smile” dan takutnya kalau cengar-cengir dikira penguji tidak serius, tapi katanya segala sesuatu akan lebih baik jika diawali dengan senyum? Benar gak tuh??
Biasanya perlu berapa lama untuk mempersiapkan dan belajar sebelum menghadapi ujian sidang?
Ada kiat-kiat khusus gak sebelum menghadapi ujian sidang?
Ternyata beragam jawaban muncul, Berikut beberapa jawaban dari rekan-rekan yang pernah mencicipi ujian sidang, termasuk aku yah heheh…
Ada beberapa tips yang bisa teman-teman lakukan saat menulis thesis:
- Baca alasan2 kenapa thesis harus selesai. Dan resapi itu semua. Kamu harus sadar bahwa thesismu harus selesai. Itu, harus ada di top list priority kamu.
- Sayangi thesismu bagaikan kamu menyayangi pacarmu sendiri. Kalo nggak punya pacar itu lebih baik. Jadikan thesis sebagai pacarmu. Berikan dia tempat khusus di laptopmu. Berikanlah nama kesayangan di folder itu. (Thesis saya bernama 1 THESIS; jadi dia ada di nomer 1 terus. hahaha)
- Singkirkan hal-hal yang mengganggu konsentrasimu. Jauh-jauh dari orang yang menyiksamu dengan perasaan galau. Jauh-jauh dari kerjaan (sebentar, nanti kalo thesis udah selesai balik lagi ke kerjaan. hehehe).
- Berkumpullah dengan orang-orang yang senasib dan sepenanggungan. Teman2 inilah yang menjadi penyemangat dan teman diskusi kamu. Itu lho orang-orang yang setiap hari ada di perpustakaan dan suka nanya2 "kamu udah sampai mana thesisnya?". Iyes... orang2 nyebelin itu.. Hehehehe. Kadang2 omongannya nggak enak didenger sih. Apalagi kalo udah ngece2. Huhuhu.. Tapi mostly mereka bener. Aku bersyukur ada orang galak yang selalu mengingatkan aku buat nggak kebanyakan twitteran. Ahahahak.
- Kalo kamu bingung mau nulis apa, buka file thesis.docx-mu lalu dibaca yang kemarin udah ditulis dan ketik aja apapun yang muncul di otakmu. Meskipun tidak terstruktur nggak papa, itu dasar kerangka berpikir.
- Sedih karena thesis/proposal kamu direvisi dosen itu wajar. Kamu udah susah payah nggak tidur bikin thesis trus seenaknya dioret2 pasti bikin down. Sedih itu manusiawi. Tapi nggak papa. Harus tetap semangat!! Prinsip saya, lebih baik revisi sekarang daripada revisi saat sidang.
- Baik-baiklah sama thesis supervisor. Maksudnya bukan menghujani beliau dengan hadiah. Itu ilegal . Dosen dilarang menerima hadiah apapun dari mahasiswa, termasuk kenang-kenangan karena pernah menjadi thesis supervisor. Maksud saya adalah bersikap hormat dan berkomunikasi yang baik dengan beliau. Setiap dosen memiliki aturan tersendiri untuk jadwal bimbingan dll. Mahasiswa yang butuh ya mahasiswa yang taat aturan beliau. Simple rule.
- Buat target waktu dan tepatilah. Beruntung di MMUGM ada workshop thesis yang "memaksa" kita menyelesaikan thesis sesuai dengan jadwal yang diberikan. WT 1 untuk proposal, WT2 untuk data dan metode analisis, WT3 untuk hasil dan kesimpulan-saran. Saran saya sih, tepatilah workshop thesis ini. Untuk kebaikan Anda. Toh WT juga punya bobot di transkrip meskipun cuma 1 SKS. Setidaknya dateng aja ke WT, sharing sama supervisor kalo ada kesulitan. Ini buat kebaikan kita juga kok.. :)
- Jangan lupa makan dan istirahat. *err.. walopun ini agak saya abaikan sih kemaren. Hehehehe.. tapi jaga kesehatan lah ya.. Jangan sampai sakit.
- Jangan lupa bersenang-senang!! Setiap Jumat malam saya masih menjalani ritual Movie Night sama sahabat2 saya. Kadang-kadang kita perlu istirahat sejenak dari thesis biar nggak bosen. Biar agak kangen gitu.. Ya secinta-cintanya sama pacar juga kadang masih harus main x-box juga kan ya? #eh
Tips & Triks Ujian Skripsi :
Belajar yg benar, kuasain skripsi (waktu itu butuh 2 minggu-an buat kuasain materi)
- Berdoa
- Jaga kesehatan
- Jangan tegang
- Jumlah pemirsa jangan banyak-banyak (makin banyak pemirsa, sepertinya dosen penguji jadi makin arogan& sangar)
- Duduk manis
- Senyum-sapa-salam (tentunya dengan hormat& sopan yg mendalam)
- Pura-pura tegang (padahal sebenarnya tidak tegang, cuma biar dosennya agak iba dikit) pengalaman dari teman-teman (cewek) sih dilakuin jurus jitu sampai nangis-nangis saat dosen penguji mulai membantai mereka, waduhh..ada-ada ja yah hehe.. tapi aku gak yah??
- Jangan nyolot/nantang, sering-seringlah kasih smile supaya aga luluh
- Beri umpan supaya dosen kepancing buat bertanya materi yang anda kuasai
- Jangan sekali-kali menyebut istilah yang tidak anda kuasai, bisa jadi boomerang bagi anda, nantinya penguji bertanya sampai keakar-akarnya.
- Tarik napas dalam-dalam & elus dada begitu berhasil menjawab (pura-pura lega sekaligus tegang menghadapi next question, walah!)
- Ucapkan terimakasih & salamin satu persatu begitu selesai sidang (mungkin bisa nambah poin kesopanan gitu Hehe…)
- Tunjukkan kebahagiaan& keharuan yang amat sangat karen berhasil mlewati “meja hijau”
- Seharusnya jawab semua pertanyaan penguji walau salah. Daripada anda diam saja (jadi terlihat anda tidak menguasai materi / otak anda kosong).
- Jujur, katakan tidak bisa, jangan sok tahu
- Latihan dulu sama dosen pembimbing kita
- Percaya diri dengan diri kita sendiri
- Bilang terus terang anda tidak tahu, atau kalau anda mengira pertanyaan penguji sedikit diluar konteks skripsi anda, bilang anda juga tidak membahas masalah itu, oleh karena di skripsi ada yg namanya “ruang lingkup pembahasan”
- Kalo anda buat skripsi dan memang baca banyak referensi waktu menyusun skripsi, santai aja. Jangan kebanyakan belajar sebelum hari-H, soalnya beberapa jam sebelum sidang bakal terasa gimana tegangnya,,, hahahah kemeja sampai basah kuyup walau di ruangan ber-ac.
- Santai saja bos, jarang-jarang yang sidang disuruh mengulang, asal anda terlihat agak sedikit serius pasti lulus, yang namanya dibantai terima aja, pengalaman, jadi ada cerita nantinya.
- Kalau bisa harus tetap jawab, salah juga bisa juga menjadi bahan penilaian, kalau anda diam ya nilai yudisiumnya kecil.
Berikut juga beberapa saran menghadapi sidang ujian skripsi
Berdoa dulu sebelum sidang, kalau sidangnya lebih dari 1 orang, doa bareng membuat hati anda lebih tenang dan lebih pede. Kalau ada penguji, silakan doa bareng penguji juga.
Salah satu poin penting dari sidang adalah presentasi! Siapkan presentasi anda sebaik mungkin.Waktu presentasi hanya 15-30 menit, oleh karena itu harus latihan dulu. Latihan presentasi di ruangan besar dan kalau bisa di hadapan orang-orang. Cocokkan apa yang dibicarakan dengan slide dan nada berbicara jangan datar dan membosankan. Jangan gugup dan jangan melucu juga.
Jangan terlalu technical. Anggaplah kita sedang menawarkan suatu produk bisnis pada para calon client dan mereka tidak tahu apa-apa tentang apa yang kita tawarkan. Jangan memberi slide terlalu banyak tentang hal-hal technical yang cuma kalian yang ngerti. Misalnya kalau tentang database, sampai memberikan slide berisi daftar class hingga 4 class, dibacakan pula, itu membosankan sekali. Buatlah presentasi anda menekankan pada poin-poin berikut. Apa saja masalah yang ada selama ini, solusi apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut, mengapa penelitian anda di skripsi ini merupakan solusi yang sangat baik dan satu-satunya cara terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Jelaskan bahwa mengapa program anda benar-benar dibutuhkan. Kalau pada presentasi anda sudah terlalu teknis dan isinya rumus-rumus angka semua, dan dosen penguji sudah bosan, nilai presentasi anda sudah berkurang. Sadarlah bahwa anda membuat skripsi tersebut selama 1 semester, oleh karena itu anda mengerti semua hal-hal teknis yang anda buat. Tapi dosen penguji bisa jadi hanya membaca skripsi anda beberapa jam sebelumnya. Bukan berarti sama sekali tidak ada bagian teknis yang dijelaskan lho. Maksudnya jelaskannya jangan terlalu rumit. Buatlah sebisa mungkin jadi mudah dimengerti.
Kalau ada revisi pada halaman tertentu, berikanlah sebelum presentasi. Dengan demikian dosen akan melihat terlebih dahulu dan mempelajarinya sebelum mulai sesi tanya jawab.
Sewaktu tanya jawab, jangan gugup. Wajah jangan tegang. Dosen akan menanyakan apa yang anda tulis di buku skripsi anda.
Jawablah semua pertanyaan dengan jawaban (maksudnya, jangan diam). Jangan bilang gak tahu juga. Jelaskan saja apa yang anda tahu dan mengapa anda menulis demikian. Kalau anda terbukti salah, jangan langsung bilang, “ya saya salah”. Cobalah jelaskan sebisanya mengapa anda berkesimpulan seperti itu. Tapi jangan ngotot benar juga kalau memang salah. Katakan saja hal ini akan direvisi nanti. Terima kasih atas masukannya (setelah sidang, apabila lulus, tetap akan ada revisi buku skripsi).
Ketika tanya jawab, jawaban anda juga gak boleh ngambang. Semuanya harus berdasar. Semua yang anda tulis di buku skripsi harus berdasar semua. Kalau anda menulis suatu statement, berikanlah referensi bahwa statement tersebut diambil dari buku ini halaman segini. Kalau berdasar pada pendapat pribadi anda, tuliskanlah hasil penelitian anda, mengapa anda bisa berpendapat demikian. Sehingga kalau ditanya dosen, anda bisa jawab, statement anda diambil dari buku ini halaman segini. Atau anda bisa bilang, “bapak bisa buka buku skripsi saya halaman 345, di situ ada penelitian saya yang hasilnya demikian demikian blablabla”. Penguji paling senang kalau semua jawaban anda berdasar.
Jangan menjelaskan terlalu pendek ketika tanya jawab. Jelaskanlah apa yang ditanyakan sebisa anda.
Kalau bisa demo, demokanlah hasil penelitian anda pada dosen untuk lebih memberikan gambaran pada dosen penguji, apa yang anda buat. Sadarlah lagi bahwa anda membuat skripsi ini selama 1 semester, sedangkan dosen hanya melihat skripsi anda beberapa jam saja, jadi bisa saja mereka menangkap hal yang berbeda jika anda hanya memberi penjelasan.
Sopanlah sejak mulai presentasi hingga tanya jawab. Gunakan bahasa2 yang formal. Ucapkan salam pada awal presentasi dengan menyebutkan nama-nama dosen penguji kalau bisa.
Kalau sidangnya bertiga, jangan menjatuhkan jawaban dari teman anda. Kalau memang dia salah, jangan potong di tengah penjelasannya. Koreksilah jawaban teman anda apabila anda diberi kesempatan untuk menambahkan atau menjawab pertanyaan yang sama. Anda bisa bilang bahwa anda mau menambahkan sedikit dari penjelasan teman anda. Hal ini semata-mata untuk menghindari anda dicegat dan dianiaya oleh teman anda ketika pulang nantinya.
Salah satu poin penting dari skripsi anda ialah apa kontribusi dari penelitian anda dari yang selama ini sudah ada. Apakah anda meningkatkan dunia ilmu pengetahuan, mengembangkan metode tertentu atau menjadi solusi masalah yang ada.
Jangan malu-malu mengatakan kalau skripsi anda masih belum sempurna. Di bagian saran, beritahukanlah kekurangan dari skripsi anda dan apa yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.
Jangan lupake wc dulu sebelum sidang. Bisa berabe kalau pengen ke wc sewaktu sidang.
Berpenampilan rapi dan tunjukkan bahwa anda sudah siap menjalani sidang. Jangan ada yang ketinggalan ini itu dan lupa ini itu.
Lanjut lagi ya..
Ketahui terlebih dahulu kira-kira siapa dosen penguji anda dan bisa tahu kebiasaan dan kesukaan dosen penguji, itu akan cukup membantu anda (contoh, kalau tahu dapat dosen penguji yang agak ‘gila hormat’, maka kalau menjawab agak ‘merendah’ sambil ‘menyanjung’ kepintaran dosen itu, misalnya)
Anda tidak bisa menjawab karena apa dulu? Kalau karena pertanyaannya tidak jelas, mungkin bisa minta dosennya menjelaskan apa maksudnya, tidak usah malu-malu. Kalau memang tidak tahu, nah ini agak masalah. Coba jawab sebisanya, dengan catatan jangan ngawur tapi sebisanya sesuai dengan pengetahuan yang ada, ingat, dosen itu kalau tanya 60-80% itu mau ngetes mental kita, jadi biasanya sudah tahu jawabannya. Kalau dijawab ngawur, wah bisa tambah beringas pertanyaanya semakin memojokkan kita.
Bukan super serius juga bukan super konyol, hehehe. Intinya: Tampilkan wajah yang penuh percaya diri tapi tidak arogan. Jadi wajah yang: saya siap, silahkan tanya apa saja, hehehe. Ingat, 1 menit pertama mulai masuk ruangan sampai pertama keluar suara anda, itulah yang paling menentukan, karena pada saat itu sang dosen akan ‘menilai’ anda, apa anda siap atau tidak. Jika masuk udah langkah kaku keringatan, terus ucapan pertama gemetaran sama oktaf naik satu tingkat, wah langsung diterkam tuh!
Ini juga saya setuju dengan rekan-rekan yang lain. Intinya, kalau tesis itu anda buat sendiri mulai awal hingga akhir, sebenarnya anda tidak perlu kebut semalam lagi, anda sudah siap! Tinggal siapkan mental anda dan bangun kembali rasa percaya diri anda, jangan kuatir, pasti anda bias melewatinya.
Secara umum, tunjukkan sikap tidak menggurui, kita berasumsi bahwa mereka sudah tahu, jadi tidak perlu dijelaskan secara terlalu detil, cukup intinya aja.
Jangan menggunakan kata-kata yang menyerang, seperti “masa bapak kayak gini aja ga tau?” eh, jangan salah, kata-kata sejenis kalau kita terjebak sering tidak sadar keluar lho!
Kuasai benar bidang skripsi kita, sebelum ujian, bayangkan kira-kira celah-celah mana yang mungkin lemah di konsep kita. Cari dulu jawabannya, biar pas ditanyakan sudah tahu jawabannya.
Jawab dengan kepala dingin, jangan emosi, walaupun dosen memojokkan kita! Yakinlah bahwa semakin memojokkan sesungguhnya dosen itu sayang sama kita, karena ingin kita benar-benar tahu apa yang kita teliti. Emosi bisa mengganggu aliran neurotransmitter di otak (ini hasil penelitian lho), jadi pikiran kita tidak bekerja maksimal
Belum Ada Komentar