Jumat, Maret 19, 2010

Toko Online versus Toko Offline

Beginilah jika memulai bisnis toko fisik (offline)

Transaksi Jual Beli sudah lama dilakukan oleh manusia sejak dulu kala. Mulai dari tukar menukar dalam bentuk barang (sistem barter) kemudian dilanjutkan tukar menukar dengan alat tukar uang. Kehidupan manusia konon yang selalu nomaden kemudian mulai hidup menetap dan membangun kota.

Mereka mendirikan toko dan menjual barang. Menjual produk berarti memiliki lokasi dan toko atau outlet fisik untuk berjualan.

Kini dunia sudah jauh berubah seiring perkembangan teknologi. Saat ini kita dapat berjualan bisnis eceran melalui internet. Buka toko fisik sekarang hanya sekedar pilihan alternatif saja sifatnya, bahkan mungkin saja tidak di perlukan lagi. Coba mari kita bandingkan kembali dua jalur tersebut, toko online versus toko offlline

Saat membuka usaha toko pakaian dan buku, misalnya. Biasanya kita harus mencari lokasi strategis tentunya. kita pastinya ingin memiliki lokasi yang dapat dengan mudah ditemukan oleh calon pembeli, dengan lalu lintas yang ramai. Ketika menemukan lokasi tersebut kita segera membatasi basis pelanggan kita pada mereka yang hendak pergi ke toko kita.

Besar kemungkinan kita harus menyewa tempat, lokasi yang kita pilih, minimal pada awalnya. Selanjutnya, kita dapat membeli bangunan toko tersebut. Semakin bagus lokasi kita, semakin mahal uang yang harus kita keluarkan untuk membayar per meter persegi luas tempat yang kita pakai. Setelah memilih lokasinya, kita mungkin masih harus melakukan “finishing touch” pada tempat tersebut. Atau setidaknya, kita masih mesti mendekorasi dan mengisi toko kita . kita masih harus membeli persediaan yang cukup untuk mengisi toko, dan mengganti barang yang telah berhasil kita jual di rak.

Pada awalnya, kita mungkin satu-satunya sebagai karyawan di bisnis kita sendiri. Akan tetapi, seiring dengan makin majunya bisnis kita, kita perlu mengambil peran sebagai atasan. kita perlu merekrut orang dan mengelola mereka. kita bertanggung jawab membayar gaji dan tunjangan serta pajak karyawan

kita perlu melakukan aktivitas promosi agar calon pembeli tahu keberadaan bisnis kita. Kolom iklan di koran, majalah lokal dan radio membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk promo di media tsb. Hmm..ternyata memulai dan mengoperasikan bisnis secara fisik perlu modal yang cukup kuat sebelum meraup keuntungan.

Lalu bagaimana dengan membuka Toko Online (Web E-Commerce)…?

Nikmatnya membangun bisnis Toko Online

Melanjutkan artikel sebelumya, Toko Online versus Toko Offline, sekarang pertimbangkan toko lewat internet. Lokasi untuk toko kita kita hanya berupa sebuah nama Domain (URL) situs Web yang kita beli. Dari lokasi World Wide Web itu, pelanggan dari lingkungan kota dan negara mana saja di dunia dapat mendatangi toko kita dan membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Kita tidak perlu membeli stok barang dan perabot lainnya. Bisa jadi kita dapat membuat kesepakatan dengan pemasok atau supplier kita untuk mengirim barang yang kita jual secara langsung dari gudang mereka ke rumah pelanggan.

Biaya investasi awal kita hanya beberapa ratus ribu rupiah. Misalnya untuk membeli domain dan hosting, biasanya berkisar Rp 250.000, – Rp 350.000,- setiap tahunnya. Lalu bagaimana membuat toko online yang di lengkapi fitur-fitur seperti shopping chart, autoresponder, account, membership, newsletter, yang sangat canggih itu?

Dalam bisnis internet, kebutuhan kita akan staf jauh berkurang walalupun suatu waktu kita butuh seorang karyawan yang membantu operasional toko online nantinya. Demikian pula dengan kegiatan promo toko online kita, tidak membutuhkan biaya yang besar untuk itu. (by Ridwan)

So..Mulai lah detik ini juga…

Belum Ada Komentar

Arsip Blog

@ All Right reserved 2008. Edited By JuraganTAHU Design by usuario ^